*Bagaimanakah penggambaran pribadi Nabi, jika ditinjau dari ilmu psikologi?*
Pribadi Muhammad
(Judul asli: The First Muslim: The Story of Prophet Muhammad)
Lesley Hazleton
Edisi Bahasa Indonesia diterbitkan oleh penerbit Alvabet, 2019
Seperti biasanya, sebuah karya indah dari Lesley Hazleton. Sama dengan buku-bukunya yang lain, Lesley mengambil sudut pandang analisa psikologis terhadap para tokoh besar. Kali ini, Lesley menganalisa Nabi Muhammad. Pendekatan ini buat banyak muslim mungkin terasa merendahkan. Masak Nabi Muhammad dianalisa seperti laki-laki biasa saja. Tapi justru dengan menempatkan Nabi sebagai manusia biasa, dengan segala kebimbangan, kebingungan, pilihan-pilihan beratnya, malah menegaskan keistimewaannya. Kalau segala hal dalam kehidupan Nabi dibantu dan ditentukan langsung oleh ‘langit’, oleh mukjizat-mukjizat, kenabian justru menjadi tidak istimewa. Namun Lesley menunjukkan bahwa pencapaian seorang Muhammad dalam mereformasi kehidupan Arab yang sederhana menjadi salah satu pemain kunci dalam panggung peradaban dunia, memang didukung oleh visinya yang jauh ke depan dan kemampuannya yang cerdik dalam memanfaatkan peluang.
Cara Lesley berkisah di buku ini, sungguh memikat. Sosok Nabi jadi sangat hidup dan akrab. Kita juga bisa paham tantangan apa saja yang dihadapinya. Walau tentu saja, untuk muslim, tidak semua analisa Lesley tepat. Bagaimanapun dia orang ‘luar’ yang menempatkan kenabian bukan sebagai rangkaian tugas suci, melainkan memandang Nabi sebagai tokoh revolusioner yang mengubah tatanan sosial masyarakat Arab abad 7. Tapi ketidaktepatan di beberapa episode malah bisa jadi bahan refleksi menarik, dan dapat memberi pembaca muslim informasi untuk lebih memahami seluk beluk dan konsekuensi dari mandat kenabian.
Buku ini tidak berisi puja-puji berlebihan dan kisah mukjizat yang fantastis. Unsur kemukjizatan ditekan seminimal mungkin dan selalu dicarikan penjelasan logisnya. Bagaimanapun, kisah-kisah mengenai orang suci selama berabad-abad selalu dihias dan ditambahi oleh penutur tradisional agar menarik kekaguman pembaca. Lesley mencoba memisahkan antara fakta dan mitos, dan cukup berhasil menampilkan sosok Nabi yang lebih manusiawi. Tidak hanya menganalisa pribadi Nabi, Lesley juga merekonstruksi kondisi psikologis penduduk kota Mekkah abad 7, aksi dan reaksi yang terjadi di dalamnya, sehingga bisa disimpulkan kondisi-kondisi apa yang mendesak Nabi Muhammad untuk mengambil keputusan ini itu. Dengan demikian buku ini jadi kaya dengan informasi mengenai kondisi masyarakat Arab pra Islam, budayanya, pencapaian ekonomi mereka, dan perubahan macam apa yang dibawa Nabi Muhammad sehingga dia dianggap sebagai salah satu tokoh yang mampu melakukan perubahan besar di dunia.
Buku ini memiliki pendekatan yang sama dengan buku Muhammad karya Karen Armstrong dan buku No God But God karya Reza Aslan. Sama-sama mengutamakan analisa dari informasi sejarah dan budaya. Bedanya, Nabi Muhammad dalam karya Lesley terasa lebih personal. Sebagai pembaca, seolah-olah kita diajak ikut masuk ke dalam pemikiran Nabi.
Benar-benar buku yang baik untuk dibaca di bulan maulid ini.