“How good are you at solving real world problems?”
Problem Solving 101: A Simple Book for Smart People
Ken Watanabe
Portfolio (2009)
111 hal
Ken Watanabe awalnya menulis buku ini untuk anak-anak. Pada tahun 2007 pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah Jepang. Meskipun sering disebutkan bahwa pendidikan perlu berubah dari ‘fokus kepada hafalan’ menjadi ‘fokus kepada problem solving’, tapi tidak ada implementasi kongkrit dan efektif yang dijalankan. Watanabe yang sempat bekerja di konsultan manajemen McKinsey lalu menulis buku ini, yang berisi serangkaian problem solving tools (yang dipakai di dunia bisnis) dalam bahasa yang mudah dimengerti anak-anak, bahkan langsung turun mengajar workshop Problem Solving 101 bagi anak-anak, “Sebagai usaha saya ikut berkontribusi bagi dunia pendidikan di Jepang”.
Melalui buku ini Watanabe memberi contoh kongkrit bagaimana menjadi ‘problem solver kid’. Tidak seperti Miss Sigh yang senang mengeluh, menyerah, dan menyalahkan orang lain, Mr. Critic yang senang ngomel, Miss Dreamer yang tukang mimpi dan berandai-andai tapi tidak pernah berusaha mewujudkannya, atau bahkan Mr. Go Getter yang penuh semangat tapi tanpa rencana, Problem Solving Kids memecahkan masalah dengan terencana dan efektif.
Problem solving adalah suatu proses yang bisa dibagi menjadi 4 langkah:
1. analisa/pahami situasi/masalah tsb
2. kenali akar penyebab masalah
3. buat action plan yang efektif
4. terapkan sampai masalah terpecahkan, action plan bisa diubah-suai jika perlu
Watanabe memberi 3 kasus untuk mencontohkan bagaimana cara problem solving: band musik rock The Mushroom Lovers yang ingin menaikkan jumlah penonton di sekolahnya, John the Octopus yang ingin membeli komputer, dan Kiwi atlit sepakbola cilik yang ingin memilih sekolah sepakbola terbaik untuk kebutuhannya.
Buku ini memberi serangkaian problem solving tools seperti logic tree, yes/no tree, design plan, hypothesis pyramid, pros & cons, criteria evaluation.
Meskipun ditulis untuk anak-anak, ternyata bukunya ngehits di kalangan orang dewasa juga. Mungkin karena bukunya pendek dan bahasanya sangat mudah dimengerti ya, jadi jangkauannya jauh lebih luas dibanding kalau dikemas sebagai buku bisnis/manajemen serius. Baguslah, karena isinya memang bagus.
Mengutip pebisnis ternama Seth Godin tentang buku ini: “This book made me angry…because there are so many people.. who need to read it, who should read it, who will benefit enormously from reading it… and won’t. They’ll watch a reality show on TV instead.
If everyone made decisions like Ken Watanabe, the world would be a better place.”
Kalau tidak salah bukunya diterbitkan juga di Indonesia, silakan dicari. Buku bagus buat anak-anak, remaja, dan dewasa.