Cart

Your Cart Is Empty

Logicomix: An Epic Search for Truth

Logicomix: An Epic Search for Truth

image

Author

Ani

Published

Januari 20, 2024

Logicomix: An Epic Search for Truth

Apostolos Doxiadis, Christos Papadimitriou (cerita)
Alecos Papadatos, Annie Di Donna (gambar)
Bloomsbury USA (2009)

Ada banyak buku ilmiah populer yang dikemas dalam bentuk komik atau novel grafis, Logicomix adalah salah satunya. Mengapa komik? Apakah karena topik rumit lebih mudah dicerna kalau disampaikan lewat gambar? Banyak yang beranggapan seperti itu.

Tetapi ternyata pemilihan media komik untuk buku ini punya alasan berbeda. Dalam sebuah panel, Christos yang computer scientist bertanya pada Apostolos, yang punya ide awal untuk membuat komik tentang sejarah pencarian kebenaran matematika. (Kalau masih ingat, Apostolos Doxiadis adalah matematikawan yang menulis buku “Uncle Petros and Goldbach’s Conjecture”)

“Aku mengerti passionmu tentang topik ini, tapi kenapa dalam bentuk komik?” tanya Christos.
“Komik adalah bentuk yang tepat untuk menggambarkan sebuah cerita heroik dalam usaha mencapai tujuan yang besar” jawab Apostolos.

Perlu diperhatikan bahwa kisah ini bukan ‘true story’ melainkan fiksi historis, menggabungkan elemen-elemen sejarah yang benar terjadi dengan dramatisasi dan kejadian atau percakapan fiktif dalam rangka menyampaikan ide cerita.

Cerita utama diangkat melalui tokoh Bertrand Russell. Apostolos memilihnya menjadi narator cerita utama karena ia punya banyak sisi: matematikawan, logikawan, filsuf, aktivis politik, dan playboy. Singkatnya, tokoh yang kompleks. Tepat menjadi tokoh utama suatu cerita epik.

Apostolos, yang juga menggeluti dunia teater, membagi bab-bab buku ini seperti sebuah drama 2 babak: pembukaan, babak 1 terbagi 4 episode, pergantian babak, babak 2 terbagi 2 episode, dan finale.
Pembukaan, pergantian babak dan finale sebagian besar berisi cerita ttg bagaimana Apostolos dkk merencanakan pembuatan komik. Babak 1 dan 2 berisi cerita utamanya sendiri, yaitu tentang pencarian kebenaran matematika.

Setting cerita utama dimulai ketika Russell membawakan kuliah umum bertema “The Role of Logic in Human Affairs” di suatu universitas di Amerika, di tengah protes mahasiswa menentang Perang Dunia II.

“Apa itu Logika? Menurut Aristoteles, untuk memahami sesuatu, kita harus tahu asal mulanya. Dan saya akan bercerita tentang asal usul ini dengan melalui kisah hidup saya,” ujar Russell.

Diceritakan tentang masa kecilnya, bagaimana pertama kali ia belajar matematika. “Geometri Euclid menunjukkan padaku satu-satunya jalan memahami realitas: melalui akal! Mengetahui suatu hal dengan kepastian menyeluruh adalah suatu pengalaman yang luarbiasa! Sejak itu ‘pembuktian’ bagiku adalah suatu ‘jalan agung menuju kebenaran’.”

Babak 1 bercerita tentang masa kecil, masa kuliah, pertemuan (fiktif) dengan tokoh-tokoh logika & matematika seperti Gottlob Frege dan Georg Cantor (dalam rangka menjelaskan tentang konsep-konsep mereka), penemuan paradoks Russell dan kolaborasinya dengan Alfred Whitehead menyusun Principia Mathematica.

Babak 2 bercerita tentang Wittgenstein dan Tractatus-nya, Hilbert’s program, serta Kurt Gödel dengan Teorema Ketidaklengkapannya, yang membuktikan bahwa matematika adalah tidak lengkap. Tepatnya, teorema tersebut menyatakan bahwa setiap sistem matematika yang konsisten dan mengandung aritmetika maka pasti tidak lengkap, dan konsistensinya tidak bisa dibuktikan di dalam sistemnya sendiri.
Episode Gödel menghancurkan mimpi matematikawan memformulasikan pondasi matematika yang kukuh, dan mengakhiri cerita utama komik ini.

==

Komik ini ‘berat’ dibaca oleh saya yang awam, tapi pasti menarik untuk matematikawan, logikawan, atau filsuf.

Kalau lain kali ada yang bilang “komik itu cuma bacaan anak-anak”, suruh baca komik ini ya 😅

Join Us

Book

O Latte

Follow IG untuk membaca review kami

Join Us on Spotify

Our Location

My Place

The place I like the most

Get Direction