Alien itu beneran ada nggak sih?
Alam semesta sebesar ini, masa sih nggak ada makhluk lain di luar sana?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti ini pernah terlintas dalam pikiran saat kita memandang langit malam penuh bintang. Apalagi buat yang senang nonton film-film semacam X-Files dan Star Trek *tunjuk tangan*. Dalam buku ini Michael Wall mengupas berbagai pertanyaan yang mungkin muncul seputar kehidupan di luar planet bumi, dan berbagai topik astrobiologi. Cocok untuk postingan kali ini, karena kebetulan tanggal 2 Juli kemarin merupakan Hari UFO Sedunia (haha, saya juga baru tau ada hari peringatan seperti ini).
Out There: A Scientific Guide to Alien Life, Antimatter, and Human Space Travel (For The Cosmically Curious)
Michael Wall, PhD (senior writer Space.com)
Grand Central Publishing (2018)
246 hal
Michael Wall adalah penulis senior situs Space.com yang fokusnya mengupas berbagai topik astronomi dan eksplorasi luar angkasa. Wall sendiri adalah doktor bidang biologi dari Australia sebelum kemudian mengambil sertifikasi jurnalisme sains di California dan bekerja di Space.com.
(OOT, menurut pengamatan saya, menulis gelar penulis di cover buku itu nggak efektif. Alih-alih menunjukkan expertise, seringnya malah menunjukkan bahwa penulisnya -atau mungkin penerbitnya- nggak pede sama kelayakan si penulis membahas topik bukunya sehingga merasa perlu kasih embel-embel gelar, meskipun nggak nyambung. Kalau memang merasa menguasai topiknya, mending nggak usah tulis gelar deh. Pembaca bakal tau dari kualitas tulisannya kok).
Buku ini terbagi dalam 2 bagian besar “What’s Out There?” dan “Getting Out There”, yang masing-masingnya terbagi-bagi dalam segmen yang membahas topik-topik berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tertentu. Misalnya “What does ET look like?”, “Where is ET hiding?”, atau “Will we colonize the Moon and Mars?”.
Alam semesta ini luasnya tidak terkira, ada milyaran galaksi yang masing-masingnya terdiri dari milyaran bintang, yang masing-masingnya mungkin memiliki lebih dari satu planet dan masing-masing planet mungkin memiliki bulan/satelit. Alam seluas ini, masa sih nggak ada makhluk lain selain penduduk Bumi? Ibaratnya, kita ke pantai, menyauk seember air dan tidak menemukan satu makhluk pun di dalam ember. Tidak berarti makhluk yang kita cari tidak ada, karena samuderanya kan jauh lebih luas dari ember.
Hal inilah yang mendorong program-program pencarian kehidupan di luar angkasa, baik oleh badan pemerintah seperti NASA, organisasi swasta profesional seperti SETI Institute, maupun amatiran. Nggak ketinggalan agen FBI Mulder dan Scully :))
Kalau dalam bayangan kita alien itu makhluk hijau atau kelabu dari Mars, sebaiknya kita lebih membuka diri dari pandangan seperti itu. Jangan terlalu terpengaruh oleh gambaran film Hollywood, kata Wall. “Di alam semesta yang tak terhingga, segala kombinasi atom dan molekul yang mungkin secara fisika akan mewujud somewhere,” tulisnya. Bahkan kalaupun alam semesta ini terbatas, kemungkinan kombinasi atom dan molekul yang berevolusi menjadi makhluk hidup masih sangat besar.
Karbon dan air adalah material yang ditemukan di banyak penjuru semesta, dan karenanya memungkinkan munculnya makhluk hidup (paling tidak makhluk sederhana seperti mikroba). Selain kombinasi karbon-air, kombinasi lain seperti makhluk berbasis karbon-amonia, karbon-silikon, atau silikon-nitrogen juga mungkin saja ada. Yang pasti, bentuk suatu makhluk sangat dipengaruhi lingkungan tempat dia tumbuh. Misalnya planet Kepler-452b yang 60% lebih besar dari planet Bumi gravitasinya juga 2x lipatnya, sehingga kemungkinan makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya berbentuk gempal dan pendek. Atau planet yang mengorbit di bintang kate (dwarf) yang redup, bisa jadi warna makhluknya hitam dalam pandangan kita, karena tidak memantulkan cahaya dalam panjang gelombang yang terlihat oleh manusia. Dan masih banyak kemungkinan lainnya.
Di tata surya kita ini saja, ilmuwan memperkirakan ada kehidupan (dalam bentuk sederhana) di bawah tanah Mars, atau di awan Venus, bulan-bulan Jupiter seperti Europa, Callisto, dan Ganymede, juga satelit-satelit Saturnus seperti Enceladus dan Titan.
Terus bagaimana dengan UFO? Apakah UFO itu para alien yang berkunjung? Michael Wall sendiri termasuk yang skeptis tentang hal ini. Menurut Wall sampai saat ini belum ada bukti meyakinkan bahwa UFO adalah pesawat alien. Bisa juga proyek militer rahasia. “We haven’t figured it out”.
Buku ini penuh dengan spekulasi, perkiraan, dan what-ifs. Ya seru lah untuk yang memang tertarik dengan topik ini. Tidak seseru fiksi Hollywood tentunya, yang kebanyakan drama, hehehe.
Meskipun buku ini jumlah halamannya di atas 200, tapi fontnya besar-besar seperti buku anak/remaja. Kalau fontnya lebih kecil mungkin bukunya tipis kayak buku Carlo Rovelli. Bahasanya agak terlalu ‘ngocol’ dan banyak bercandaan, juga ditambah ilustrasi-ilustrasi cartoon-y, mungkin tidak cocok bagi mereka yang senang tulisan serius. Kalau saya sih oke-oke saja, selama isinya berdasarkan fakta dan riset sains beneran. Mungkin cocok buat yang suka karya-karya Randall Munroe (komikus xkcd dan buku-buku What If).