Karena baru Idul Adha, banyak video penyembelihan kurban di medsos, termasuk berita sapi yang ngamuk waktu mau disembelih.
Saya jadi teringat bukunya Temple Grandin “Thinking In Pictures”(*) yang salah satunya membahas tentang ‘psikologi hewan ternak’ dan bagaimana membuat mereka tenang sebelum disembelih.
Sebagai ilmuwan bidang perilaku hewan terutama hewan ternak, Grandin sering ditanya “Apakah hewan ternak itu tahu kalau mereka mau disembelih?”.
Menurutnya, yang membuat ternak gelisah dan takut di tempat penyembelihan biasanya tidak ada hubungannya dengan kematian, melainkan hal-hal kecil yang mengganggu ketenangan mereka baik secara visual maupun fisik. Misalnya genangan air yang memantulkan sinar matahari dan menyilaukan mata, atau sekadar seonggok sampah yang menghalangi jalan mereka ke tempat penyembelihan.
Manusia terlalu sibuk menarik/mendorong (bahkan memukul atau memecut) para ternak itu sehingga mereka semakin gelisah dan heboh, tanpa menyadari bahwa alasan kegelisahan sebenarnya adalah hal-hal kecil.
Ternak juga punya indera pendengaran dan penciuman yang sensitif. Suara-suara bernada tinggi lebih menggangu mereka dibanding yang bernada rendah.
“Mistreatment by people is the #1 cause of animals being frightened. Rough, callous people will cause distress to animals even if they use the best equipment.”
Grandin juga sempat bercerita tentang penyembelihan religius di suatu fasilitas penyembelihan kosher. Diceritakan bahwa di tempat itu ternak-ternaknya dibuat tak berdaya dengan digantung kaki belakangnya sebelum disembelih.
Ya memang penyembelihannya sendiri berlangsung cepat dengan pisau tajam, tetapi apa artinya jika ternak yang disembelihnya itu stress dan penuh penderitaan tepat sebelum disembelih? Bukankah penyembelihan kosher (dan halal) itu maksudnya dilakukan secara berperikebinatangan agar ternak ybs tidak kesakitan?
Menurut Grandin banyak yang tidak percaya bahwa penyembelihan ternak bisa berlangsung damai dan tenang. Asal proses menuju penyembelihannya diatur dengan baik, itu bisa terjadi.
Dengan mengurangi distraksi bagi ternak (jangan ditonton rame-rame di tempat yang ribut, misalnya), memperlakukan mereka dengan baik (ditenangkan dengan dielus-elus dan ditepuk-tepuk badan belakangnya), proses penyembelihan bisa berjalan dengan baik.
*Review buku Thinking In Pictures
https://www.facebook.com/bookolatte/posts/pfbid0eRkLw4m1MJ5rYRyZMBvuMuF1TJLeTDKQyRd7RyVZfvK2DP1ztWeNHL65GWm7nEXpl