Speed & Scale : An Action Plan for Solving Our Climate Crisis Now
John Doerr, Ryan Panchadsaram
Portfolio/Penguin 2021
416 hal
Saya pernah menonton forum tanya jawab antara seorang tokoh spiritual dengan mahasiwa, yang bertanya “Pekerjaan semacam apa yang sebaiknya saya ambil/kerjakan dan bagaimana membaginya dengan fokus beribadah”. Dijawab dengan bijak, “Pikirkan apa yang dunia butuhkan saat ini, bukan apa yang kamu mau. Cari pekerjaanmu di situ. Jangan semata-mata fokus ke profesi tertentu untuk cari uang.”
Dan saya langsung terpikir soal perubahan iklim.
Perubahan iklim adalah krisis nomor satu yang perlu dihadapi penduduk dunia saat ini. Mengapa? Karena tanpa planet yang sehat untuk ditinggali, siapa yang bisa hidup di dalamnya? Jangankan krisis lain, manusia pembuat krisisnya pun nggak akan ada.
Sayangnya dunia sangat lambat mengakui adanya perubahan iklim ini, salah satunya karena kekuatan uang (dan pengaruhnya pada media dan politik) yang dikuasai perusahaan-perusahaan raksasa yang bergantung pada bahan bakar fosil dan enggan kehilangan sumber penghasilan. Padahal riset para ilmuwan sudah menunjukkan bahwa sejak revolusi industri, kadar CO2 di atmosfir naik secara eksponensial, dan saat ini kita hanya punya waktu sangat sedikit untuk mengatasinya.
Karena waktunya hanya sedikit, maka dunia harus bergerak cepat secara besar-besaran. Inilah argumen John Doerr, pebisnis Silicon Valley dalam buku Speed & Scale.
Layaknya pebisnis ulung (John Doerr adalah investor awal Google dan banyak startup lainnya), Doerr menuliskan dengan jelas langkah-langkah yang perlu diambil sebagai mitigasi perubahan iklim, melalui sistem OKR (Objectives and Key Results). Dunia tidak bisa hanya bilang ‘ya kita tanggulangi perubahan iklim’ tanpa rencana yang jelas dan terukur.
Menurut Doerr, untuk mencapai Net Zero pada 2050, ada 6 hal utama yang harus dilakukan segera:
1. Elektrifikasi transportasi
2. Dekarbonisasi jaringan listrik
3. Memperbaiki produksi dan konsumsi makanan
4. Menjaga lingkungan
5. “Membersihkan” sektor industri
6. Menangkap karbon dari atmosfir
Untuk menjelaskannya secara detail, buku ini dibagi menjadi 2 bagian: Zero Out Emission yang berisi 6 hal tadi, dan Accelerate the Transition melalui 4 cara: kebijakan & politik, gerakan massa (movement), inovasi, dan investasi.
Setiap bab (yang berisi Objectives) dibagi-bagi lagi ke dalam Key Results yang detail.
Contoh, apa OKR dari langkah 3, memperbaiki produksi dan konsumsi makanan?
Objective: mengurangi emisi agrikultur dari 9 gigaton menjadi 2 gigaton di 2050
Key Results:
KR1. Memperbaiki kesehatan tanah melalui praktek agrikultur yang meningkatkan kadar karbon dalam tanah menjadi minimal 3%
KR2. Stop penggunaan pupuk nitrogen, dan mengembangkan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk memotong emisi 50% di 2050
KR3. Meningkatkan konsumsi protein dengan kadar emisi rendah, kurangi konsumsi daging sapi dan produk susu sebanyak 25% di 2030 dan 50% di 2050.
KR4. Mengurangi metan dan dinitrogen oksida di sawah sebanyak 50% di 2050.
KR5. Menurunkan rasio food waste dari 33% menjadi 10%.
Jelas, detail, dan terukur.
Lalu bagaimana mencapainya? Dijelaskan di bagian Accelerate the Transition, bagaimana kita perlu meyakinkan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pro lingkungan (dan jangan lupa PILIH POLITISI YANG SADAR LINGKUNGAN!), bergerak bersama aktivis lingkungan (contoh Greta Thunberg), berinovasi di bidang-bidang yang langsung dibutuhkan untuk mitigasi perubahan iklim (contoh mencari bahan baterai mobil yang lebih efisien), dan berinvestasi di litbang dan startup bidang-bidang di atas.
Buku ini juga berisi testimoni dari tokoh-tokoh industri dan pengambil kebijakan seperti Al Gore, Bill Gates, Christiana Figueres (penginisiasi Paris Agreement) dkk tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi perubahan iklim.
Menurut saya ini buku yang sangat penting dan perlu dibaca para pemimpin negara/perusahaan/inventor/aktivis.
Ada yang mau beliin buat pak Jokowi?