Review kali ini disumbangkan oleh Surya Nanami. Sepertinya buku ini perlu dibaca oleh para pelajar SMA sebagai bagian dari pengetahuan umum. Sayangnya, walaupun asyik, buku ini tidak dihiasi gambar atau foto sama sekali.
—–
Berapakah jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli unsur-unsur pembangun manusia?
Apakah pernah terbayangkan bahwa jika tubuh manusia mengandung angka-angka yang setara dengan ukuran galaksi?
Tahukah Anda bahwa ada banyak sekali bagian tubuh manusia yang sampai saat ini belum bisa diketahui secara pasti apa kegunaannya?
The Body karya Bryson adalah direktori keajaiban yang pasti akan membuat kita terkagum-kagum dengan tubuh kita sendiri.
The Body, Pedoman bagi Penghuni
Bill Bryson
Edisi Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, 2021
460 halaman
Bill Bryson lahir di Des Moines, Iowa, pada tahun 1951. Ia menetap di Inggris pada tahun 1977, dan bekerja di bidang jurnalisme hingga ia menjadi penulis penuh waktu. Gaya menulis Bryson ringan dan cukup kocak. Buku The Body ini syukurnya masih terasa cukup kocak walau sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam buku ini, Bryson menulis tentang keajaiban tubuh manusia dengan menggunakan lelucon, fakta, serta selingan biografi. Ketika membahas organ-organ penting dalam tubuh manusia, Bryson tidak hanya membahas aspek ilmiahnya, tapi juga kisah para penemu, peneliti, serta orang-orang istimewa yang baik secara sengaja atau pun tidak sengaja telah memberikan banyak sumbangan untuk perkembangan pengetahuan manusia tentang tubuh kita sendiri. Kisah-kisah ini ada yang heroik, ada yang konyol, ada yang absurd, dan tak sedikit yang terasa mengerikan. Kita akan dibuat merasa takjub dengan betapa banyaknya pengetahuan yang didapat secara kebetulan, tapi memberi sumbangan penting untuk ilmu kedokteran.
Bryson membagi bukunya dalam 23 bab, membahas organ-organ penting manusia seperti kulit, otak, mulut, jantung, kerangka, paru-paru. Rasanya seperti touring menyusuri jengkal demi jengkal dari ujung rambut sampai ujung kaki. Selain itu dia juga membahas masalah kesetimbangan, sistem kekebalan, makanan dan pencernaan, tidur, penyakit, serta obat. Pendeknya, buku ini seperti ensiklopedia kedokteran singkat tanpa gambar. Untunglah gaya penulisannya sangat menarik, sehingga buku ini sama sekali tidak membosankan.
Kata Bryson: ‘Tubuh kita adalah alam semesta dengan 37,2 triliun sel beroperasi lumayan selaras, umumnya sepanjang waktu. Ada ribuan hal yang bisa membunuh kita. Sedikit di atas delapan ribu, menurut International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems yang disusun World Health Organization dan kita akan lolos dari semuanya kecuali satu. Bagi kebanyakan kita, itu bagus.’
Berikut hal-hal menarik yang saya temukan pada buku ini:
-Nama formal untuk kulit adalah sistem kutenas. Ukurannya kira-kira dua meter persegi, dan beratnya antara empat sampai tujuh kilogram, tergantung tinggi tubuh serta besar pantat dan perut Anda. Kulit paling tipis adalah kelopak mata (tebalnya hanya seperseribu sentimeter di sana) dan paling tebal di telapak tangan dan kaki.
– Manusia dihuni triliunan mikroba dan mereka melakukan banyak hal baik. Rata-rata bakteri beratnya sekitar satu per setriliun gram. Sebuah penelitian menemukan bahwa di pusar ada 2.368 spesies bakteri, 1.458 di antaranya “tidak diketahui sains”.
-Secara keseluruhan, otak kita dapat menampung sekitar dua ratus heksabyte informasi, kira-kira sama dengan keseluruhan konten digital dunia hari ini. Otak memiliki sel syaraf atau neuron sekitar 100 milyar. Dalam satu sentimeter kubik jaringan otak sama banyak dengan jumlah bintang di Bima Sakti!
-Tulang rawan pada persendian Anda lebih halus dari kaca, dan memiliki koefisien gesekan lima kali lebih kecil dari es. Sampai saat ini belum ditemukan bahan pengganti yang lebih halus dan tahan gesekan untuk mereparasi persendian yang rusak.
-Semakin banyak kita berolahraga, semakin banyak tulang kita memproduksi hormon yang meningkatkan suasana hati, kesuburan, dan daya ingat – mencegah kelemahan, depresi, dan demensia.
-Kita terbuat dari tujuh miliar miliar miliar atom, yang unsur-unsur penyusunnya berharga £96.546,79 di pasar terbuka (setara 1,9 milyar rupiah, tidak termasuk PPN). Mengapa materi atom senilai £96k dapat terorganisir dengan sendirinya menjadi makhluk ajaib dan otonom seperti kita, tidak ada yang tahu penyebabnya.
-Telinga kita dapat membedakan rentang volume dengan amplitudo 1.000.000.000.000 faktor. Telinga kita bisa mendengar suara sangat halus, dan di sisi lain juga bisa menerima serbuan suara dari speaker di konser rock.
-Sepanjang hidup, jantung Anda melakukan pekerjaan yang setara dengan mengangkat satu ton beban sejauh 150 mil ke udara. Adalah keajaiban bahwa yang dibutuhkan untuk kerja berat itu hanyalah otot-otot jantung yang tidak terlalu besar.
-Melalui putingnya, tubuh ibu menyusui mengukur mikroba dalam air liur bayinya, untuk menyesuaikan kandungan antibodi dalam ASInya. Itulah sebabnya mengapa menyusui sangat penting untuk kesehatan bayi.
-Jika Anda meletakkan semua DNA di dalam tubuh Anda dari ujung ke ujung, maka DNA tersebut akan membentang sejauh 10 miliar mil, melampaui orbit Pluto.
Sebagai orang yang sempat tinggal di Amerika, Bryson prihatin karena laki-laki kulit hitam berusia 30 tahun di Harlem (Amerika) memiliki prospek harapan hidup yang lebih buruk dibandingkan warga Bangladesh berusia 30 tahun. Itu pun hanya berdasarkan risiko stroke, diabetes, dan penyakit jantung, dan tidak termasuk kematian akibat narkoba dan kekerasan. Faktor-faktor apa yang meningkatkan harapan hidup kita? “Salah satunya adalah menjadi kaya itu sangat membantu,” jawab Bryson. Dan yang kedua? “Bahwa menjadi orang Amerika bukanlah ide yang baik.”
Bryson juga mencatat adanya manusia-manusia yang secara ajaib menembus batas kemampuan tubuh manusia pada umumnya. Misalnya balita yang berhasil diresusitasi sepenuhnya dari hipotermia meskipun jantungnya telah berhenti berdetak selama berjam-jam, pramugari yang selamat dari kecelakaan pesawat yang meledak walau terjun bebas dari ketinggian 10 ribu meter, penyelam asal Spanyol yang bisa menahan napas selama 24 menit, para penambang Chili yang melakukan kerja paksa di ketinggian 6000 meter di atas gunung tanpa bantuan tabung oksigen. Sesungguhnya, dengan kemajuan teknologi kedokteran yang mengagumkan saat ini, masih banyak sekali hal yang tidak kita ketahui mengenai tubuh kita sendiri.
Bagi saya, membaca “The Body” benar-benar membuat saya merasa “MasyaaAllah to the ALMIGHTY.” Ternyata tubuh kita benar-benar berharga, seimbang, penuh misteri dan penuh keajaiban. Saya jadi bersyukur bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna secara anatomi, biologi, kimia dan lain-lain. Dan apa yang Tuhan ciptakan benar-benar tidak ada yang sia-sia.
Di sisi lain, saya banyak dibuat merinding dengan kisah-kisah penelitian yang mengorbankan nyawa manusia atau hewan yang tidak sedikit. Buku ini juga menceritakan penelitian-penelitian mengerikan di luar batas kemanusiaan, yang terjadi di masa perang. Perkembangan sains memang tidak sepenuhnya sejalan dengan rasa kemanusiaan. Mungkin di satu pihak, para ilmuwan dihujat, tapi di sisi lain, mereka membawa kemaslahatan untuk yang membutuhkan. Itulah sains.
-Surya-